Selasa, 05 Februari 2013

kumpulan pantun-pantun


PANTUN  ANAK-ANAK

u Anak beruk di tepi pantai,
Masuk ke bendang memakan padi.
Biar buruk kain dipakai
Asalkan pandai mengambil hati.


                        u     Anak udang,udang juga
                                bolehkah jadi anak tenggiri
                                Anak orang, orang juga,
                                Bolehkah jad anak sendiri?


u Cempedak di luar pagar
Tarik galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalo salah tolong tunjukkan

                                                                         

PANTUN  ANAK-ANAK

Berangan besar di dalam padi
rumpun buluh dibuat pagar
Jangan syak di dalam hati
Maklum pantaun saya belajar


Kulit lembu celupkansamak,
Mari dibuat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalo mati tidak mengikut



Manis  sungguh tebu seberang
Dari akar sampai kepucuk
Manis sungguh mulut orang
Kita menangis jadi terpujuk



PANTUN  DUKA CITA

Asam jawa tumbuh di pagar
Berubah dalam musim penghujan
Kalo tidak menaruh sabar
Wallahualam bagian badan.

Besar buahnya pisang batu
Jatuh melayang selaranya
Saya ini anak piatu
Sanak saudara tidak punya

Buah mangga di Tanah Sirah
Masak sedikit bawakan bakul.
Bapak saya sangat pemarah
Salah sedikit suka memukul.



PANTUN  DUKA CITA
Benang tidak sutra tidak
Bunga raya kuntum salikin
Uang tidak serba tidak
Apa daya untun miskin.

Dimana padi takkan luluh
Padi basah tidak ditampi
Di mana hati takkan rusuh
Bunda hilang bapak berbinik.


Emas urai dalam gelata.
Kain pendukung koyak di bendi
Biar ber urai air mata
Ayah kanding tidak peduli





PANTUN  NASIB

Makan semangkaberulam manggis
Dimakan dalam perahu
Di luar gelak di dalam tangis
Allahu rabbi yang akan tahu.

Mati di panah indera sakit
Perepat sampaian kain.
Jika tidak si tangkai hati,
Mana dapat pada yang lain.

Mali  ditembak oleh belanda
Penabur terserak tengah padang
Duduk terkenang akan adinda
Nyawak di tubuh rasa melayang

PANTUN  NASIB

Orang teluk pergi menjala
Dapatlah ikan dua tiga
Alangkah buruk untung saya
Tidur bertilam air mata

Orang padang mandi ke gurun
Mandi berlimau bunga lada
Hari petang matahari turun,
Dagang berurai air mata

Pinggan sabun berisi minyak.
Minyak bernama beragam bau
Minta ampun banyak-banyak
Minta maaf kata terlalu

PANTUN  DAGANG

Putri bungsu pandai menjungkit.
Sungkitkan saya sutera kembang
Letih lesu dikatakan sakit.
Rasa di dalam Hang lahat.

Menumbuk di lesung batu
Menampi diulang-ulang.
Apa akan tenggang anak piatu,
Kain basah kering dipinggang


Nuri hinggap di atas kota
Dapat ditangkap putra ratu
Hati di dalamsangat bercinta
Bila gerangan akan bersatu.


PANTUN  DAGANG
Terbang peragam di pucuk kapas
Kuda dipacu di sen medan
Permata digenggam sudah terlepas
Baju terlucut dari badan

Mandi pinang-pinang
Air sabun peremasan
Dibawah duduk tidak senang
Dibawah tidur kelemasan
Kapal berlayar dari jedah
Sendok-sendok di tengah huma
Siang dan malam berhati gundah
Hendak menjolok setangkai bunga.

PANTUN  BERKENALAN

Anak buaya di Citarum
Hilir di kuala batu haji
Singgah ke pulau Siantokan
Seru-berseru suara tabib.
Anak ruan  berlima-lima
Mati ditimpa punggur berdaun
Kasih tuan saya terima.
Menjadi utang beribu tahun.

Air serbat di dalam cangkir
Sampai ke jawa saya curahkan
Haram tobat saya tak mungkir
Badai dan nyawa saya serahkan


PANTUN  BERKENALAN

Asap api membakar kebun
Merendang lada di sampul puleh
Taruknya kaca tangkainya embun
Di pandang ada di ambil tak boleh
Anak kerak cantik di bukit
Di panah oleh indera sakti
Di panang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati.

Raja aceh berpayung bulat
Payung centera dari dang judah
Hati kasih boleh di buat
Hati masrat bukannya mudah


PANTUN  ORANG TUA

Delima tumbuh di atas batu
Jangan rusak karena rotan
Terima azab sudahlah tentu
Jangan syak karena setan.

Kayu tersandar berapit dua.
Gelam di jemur di beli akar
Kalaukan kita sadarkan nyawa
Dalam Baitullah menghabiskan dosa.

Nobat beragam bernama khalil
Dipalu di muka rumah raja
Tobat mengikuthadis dan dalil.
 Itulah kita punya kerja.

PANTUN  AGAMA
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Anak udang mati dituba
Lada sulah masak di lurut
Perbuatan haram jangan di coba
Sabda rasul hendak di turut

Banyaklah bulan antara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyaklah tuan serupa tuan
Tidak semuliaTuhan yang Esa

                                             
PANTUN  JENAKA
Bawa perahu ke tanjung pandan
Juru mudik duduk berkemas
Tak tau akan untung badan
Awak tembaga di katakan emas

Dayang-dayang dari kerukut
Pecah telur tuan kemangkuk
Sayangkan tuan bukan patut
Ibarat telur di ujung tanduk

Imam bukan sembarang imam
Imam yang datang dari jawa
Hitamnya bukan sembarang hitam
Hitam manis rupa tertawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar